Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah mahasiswa administrasi bisnis angkatan 2007. skripsi saya mengenai UMKM di Kasongan Yogyakarta. konsentrasi penelitian saya mengenai lingkungan industri dan marketing. next time, saya akan konsen di manajemen strategis untuk perusahaan besar, dan UMKM. tujuan utama saya mengejar beasiswa s2. semnagtt Hidup, Bergerak dan Tuntaskan Perubahan!!!

Minggu, 26 Desember 2010

Materi 4. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP

Klasifikasi mahluk hidup adalah pengelompokan/ Penggolongan MH berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki oleh setiap mahluk hidup.
Tujuan klasifikasi MH : untuk menyederhanakan obyek studi yang sangat banyak sehingga dapat mempermudah pengenalan suatu jenis mahluk hidup.
Klasifikasi mahluk hidup dapat dilakukan berdasarkan :
a.Manfaat bagi kehidupan manusia,
b.Ciri tertentu yang dimiliki oleh suatu MH
c.Struktur tubuh luar dan dalam tubuh suatu mahluk hidup
Bapak taksonomi Dunia (ahli botani dari Swedia) bernama Carolus Linaeus.
Tingkatan Klasifikasi (takson) yang sering dipakai adalah Kingdom (Kerajaan/Dunia), Phylum/Divisio (Keluarga besar), Class (kelas), Ordo (bangsa), Familia (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (jenis).
Makin banyak persamaan ciri antara dua jenis MH berarti makin dekat hubungan kekerabatan antara dua jenis MH tersebut.
Spesies adalah kelompok MH yang diantara anggotanya dapat kawin sesamanya dan menghasilkan keturunan yang subur (fertile).
Kunci determinasi adalah daftar yang memuat sejumlah keterangan tentang suatu MH untuk menentukan suatu MH tergolong ke dalam kelompok tertentu.
Kunci dikotomis adalah keterangan (pernyataan) yang berpasangan dengan ciri-ciri yang saling berlawanan. Kunci tersebut digunakan pada kunci determinasi untuk melakukan klasifikasi MH
Sistem BINOMIAL NOMENKLATUR adalah cara pemberian nama suatu jenis MH dengan menggunakan dua kata. Kata pertama menunjukkan tingkat genus, sedangkan kata kedua menunjukan tingkat spesies.
Pemberian nama ilmiah pada setiap jenis MH membantu mempermudah pengenalan suatu MH.

Di dalam lingkungan masing-masing, setiap MH dipengaruhi oleh lingkungan abiotiknya (bukan MH), sehingga terjadilah keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang hidup di darat memiliki warna, bentuk, ukuran, dan kebiasaan yang berbeda dengan yang hidup di air. Untuk mempermudah mempelajari dan mengenalnyanya maka dilakukan pengolongan (Klasifikasi) MH berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh setiap jenis MH. Persamaan dan perbedaan tersebut meliputi ciri morfologi, anatomi,, fisiologi, atau biokimia. Makin banyak persamaan yang dimiliki oleh sejumlah MH, hubungan kekerabatan antar-MH tersebut makin dekat dan sebaliknya.
Macam-macam klasifikasi MH :
1.Berdasarkan Manfaat Bagi Kehidupan Manusia :
a.Yang dapat dimakan dan yang tidak dapat dimakan
b.Yang dapat dipakai sebagai obat dan yang tidak dapat dipakai sebagai obat
c.Yang berbahaya dan yang tidak berbahaya
2.Berdasarkan Ciri Tertentu :
a.Berdasarkan gerak aktif dan gerak pasif (hewan dan tumbuhan)
b.Berdasarkan ukuran tubuh (hewan besar dan kecil, tumbuhan pohon, perdu, dan semak)
c.Berdasarkan habitat (hewan/tumbuhan darat dan air)
d.Berdasarkan fungsi alat gerak (sayap, selaput tipis, sirip, tangan, kaki)
3.Sistem Klasifikasi Dua Kingdom dari Carolus Linaeus (hidup tahun 1707 – 1778); Berdasarkan struktur tubuh luar dan tubuh dalam; dipelopori oleh Carolus Linaeus; dikenal dengan sistem Binomial Nomenklatur. Dengan sistem ini MH dibagi dua Kingdom (Tumbuhan dan Hewan). Ini lebih mudah dan menguntungkan (karena satu kelompok MH hanya memiliki satu nama ilmiah, dengan nama ilmiah maka semua orang di dunia akan dengan mudah mengenal MH yang dimaksud) sehingga sistem ini yang tetap digunakan secara internasional sampai sekarang. Penulisan Ilmiah dari suatu MH disepakati : hurup pertama pada kata pertama ditulis menggunakan huruf besar, kata tertama terpisah dari kata kedua, dan kedua kata ditulis dengan huruf miring atau masing masing kata diberi garis di bawahnya.
4.Sistem Klasifikasi Lima Kingdom R.H.Whittaker. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan ditemukannya mikroskup electron serta teknik biokimia untuk mengetahui perbedaan MH sampai ke tingkat sel maka para ahli membuat sistem klasifikasi baru. Salah satunya yang diusulkan oleh R.H.Whittaker (ahli biologi dari Amerika Serikat) pada tahun 1969, bahwa MH digolongkan dalam 5 kingdom:
a.Kingdom Monera (MH bersel tunggal), terdiri dari Bakteri dan Ganggang biru (Cyanophyta)
b.Kingdom Protista terdiri dari Protozoa dan Ganggang
c.Kingdom Fungi terdiri dari Jamur dan Khamir/Kapang (ragi)
d.Kingdom Plantarum, terdiri dari tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi.
e.Kingdom Animalia, terdiri dari hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi.
Jamur (Fungi) dipisahkan dari kingdom plantarum, karena jamur tidak melakukan fotosintesis tapi menyerap makanan dari organisme lain, serta berbeda dengan tumbuhan lain dalam hal susunan dinding sel, struktur tubuh, dan cara reproduksinya.

Protista : Kelompok MH yang memiliki ciri hewan dan tumbuhan sehingga tidak dianggap sebagai hewan maupun tumbuhan
Semak : Golongan tumbuhan yang batangnya sangat berdekatan dengan permukaan tanah ( ≤ 50 cm)
Perdu : Golongan tumbuhan yang mempunyai tinggi batang kurang dari satu meter.

di tulis oleh Bp Sutrisno pengampu IAD dari dosen fak peternakan UNDIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar