Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah mahasiswa administrasi bisnis angkatan 2007. skripsi saya mengenai UMKM di Kasongan Yogyakarta. konsentrasi penelitian saya mengenai lingkungan industri dan marketing. next time, saya akan konsen di manajemen strategis untuk perusahaan besar, dan UMKM. tujuan utama saya mengejar beasiswa s2. semnagtt Hidup, Bergerak dan Tuntaskan Perubahan!!!

Minggu, 26 Desember 2010

materi 6. Organisme Sebagai Sistem part 2

ORGANISME SEBAGAI SISTEM

Organisme ada yang bersel tunggal (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler). Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan. Pada uniseluler segala aktivitas dilakukan oleh struktur-struktur yang bekerja secara terkoordinir untuk memelihara keseimbangan dalam melaksanakan segala aktivitas hidup. Pada Multiseluler terdapat pembagian kerja dalam melaksanakan fungsi oleh sistem-sistem (pencernaan, tranport, syaraf, dll). Baik pada uniseluler maupun multiseluler proses kehidupan berlangsung secara teratur dalam suatu sistem.
Sel merupakan satu kesatuan terkecil baik secara stuktural maupun fungsional dari organisme hidup. Sel terdiri dari membran sel, protoplasma, dan nukleus (inti sel). Protoplasma tersusun dari senyawa protoplast.

Konsep Protoplasma
Beberapa Pendapat tokoh, antara lain :
1.Johanes Purkinye ( 1787 - 1869): adalah substansi yang berupa gelatin.
2.Felix Dujardin (1801 - 1860) : Substansi menyerupai gelatin di dalam sel-sel hewan.
3.Huge Von Mohl (1805 -1872) : Sel tumbuh-tumbuhan tersusun atas substansi hidup yang disebut protolasma.
4.Max Schultze : Protoplasma yang keadaannya seperti gelatin dan merupkana : substansi hidup" baik pada sel hewan maupun tumbuhan adalah sama.
5.Thomas H. Huxley (1825 - 1895) : Protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
6.Otto Butchlii ( 1848 - 1920) : mengadakan penelitian-penelitian terhadap substansi-substansi yang tidak hidup yang disesuaikan dengan susunan protoplasma.
Sebagai hasil pengembangan Pendapat tokoh-tokoh tersebut, maka
Protoplasma merupakan bagian sel yang hidup (organel), dan merupakan dasar fisik dasar fisik kehidupan berada di dalam dinding sel, sedangkan substansi penyusunnya adalah protoplast. Protoplasma yang berada diluar nukleus disebut sitoplasma sedangkan yang di dalam nukleus disebut nukleoplasma.

Sifat-sifat Protoplasma

Protoplasma merupakan cairan dan butiran-butiran yang terseusun oleh unsur-unsur yang membentuk senyawa kimia yang kompleks. Pada protoplasma terjadi peristiwa fisika dan kimia yang berjalan terus menerus.
A.Sifat-sifat Fisik Protoplasma :

Protoplasma terdiri dari berbagai jenis unsur dan senyawa baik organik maupun anorganik yang heterogen. Ukuran zat yang terlarut dalam protoplasma berkisar 0,001 - 0,1 mikron jadi merupakan larutan koloid. Senyawa organik yang menyusun protoplasma seperti karbohididrat, protein dan lemak berupa suspensi (ukuran zat terlarut lebih besar dari 0,1 mikrn), sedangkan ion-ion yang berukuran kurang dari 0,001 mikron membentu larutan murni. Secara keseluruan protoplasma merupakan larutan koloid. Tidak terjadi pengendapan butiran-butiran halus karena protoplasma selalu terjadi gerakan-gerakan dari molekulnya yang selalu bersifat dinamis.
Protoplasma memiliki sifat :
1.Gerak Brown : yaitu gerak dari molekul-molekul protoplasma yang tidak beraturan yang disebabkan adanya gerakan-gerakan molekul air. Gerakan ini dipengaruhi oleh temperatur dan ukuran.
2.Efek Tydal : Kemampuan protoplasma untuk memantulkan cahaya.
3.Siklosis : Gerakan protolasma berupa arus dalam keadaan sol. Siklosisi disebabkan terjadinya perubahan tekanan hidrostatis, suhu, pH, viskositas, kekentalan dan umur sel.
4.Gerak amoeboid : Gerakan protoplasma dalam sel (terutama terjadi pada amoeba, protozoa, leukosit) yang disebabkan oleh perubahan fungsi sehingga protoplasma memanjang keadaanya. Gerakan ini tergantung secara langsung dari siklosis. Dalam gerakan amoeboid sel berubah bentuknya secara aktif dan membentu pseudopodia (kaki palsu)
5.Tegangan permukaan : Molekul-molekul yang ada dalam cairan yang homogen dapat bergerak bebas dan mendapat gaya tarik yang sama besar pada semua jurusan. Pada permukaan molekul larutan bersinggungan dengan molekul udara. Gaya yang terjadi dalam larutan pada molekul-molekul larutan di permukaan lebih besar jika dibandingkan gaya dari udara sehingga terbentuk tegangan permukaan. Protein dan cairan protoplasma memperkecil tegangan permukaan, tetapi NaCl mempertinggi tegangan permukaan.
6.Adsorpsi : Yaitu Meningkatnya konsentrasi senyawa penyusun protoplasma pada tegangan permukaan. Peristiwa adsopsi membantu meningkatkan protein dalam larutan protoplasma.

Sifat-sifat kimia Protoplasma :

Protoplasma tersusun atas senyawa kimia yang kompleks dan selalu terjadi reaksi kimiawi untuk melaksanakan aktivitas hidup.
1.Unsur-unsur yang menyusun protoplasma terdiri dari :
a)Unsur Makro { C (10,5%), H (10,8%), O (76,0%, N (2,5%),
P (0,03%), K (0,03%), S (0,02%), Cl (0,01%)}
b)Unsur mikro : Mg (0,012%), Na (0,004%), Ca (0,002%),
Fe (0,001%)
c)Ultra struktur (unsur-unsur yang ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil dan pada jenis individu tertentu) seperti Cu, Mn, Mo, B dan Si.
2.Senyawa-senyawa yang penyusun protoplasma : Air, garam-garam mineral, gas, senyawa organik (Kh, Lemak, Prptein)

SEL SEBAGAI PENYUSUN MAHLUK HIDUP

1.R. Hooke (1665) : pada sayatan gabus terdapat ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding, dan menyebutnya sebagai "Sel"
2.Felix Durjadin (1835) : Meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut "Sarcode"
3.Johanes Purkinye (1787 - 1869) : mengadakan perubahan nama "Sarcode" menjadi "protoplasma"
4.Teodor Schwann ((1810 - 1882) meneliti keadaan sel-sel hewan. Mathias Schleiden (1804 - 1881) meneliti sel-sel tumbuhan. Hasil penelitian keduanya menyimpulkan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan tersusun atas sel-sel, atau sel-sel sebagai penyusun tubuh hewan maupun tumbuhan.
5.Robert Brown (1831) menemukan bendsa-benda kecil yang melayang-layang dalam protoplasma, disebut inti (nukleus).
6.Max Schultze (1825 - 1874) : protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan.
7.Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa sel berasal dari sel atau "Omne cellulae sellula"

Berdasarkan penemuan-penemuan tersebut yang dikenal dengan "konsep sel" maka lahirlah "Teori Sel" yg menyatakan arti sel adalah :
Sel adalah suatu kesatuan fungsional mahluk hidup; bahwa proses yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup pada dasarnya terjadi di dalam sel. Proses tersebut dilakukan oleh struktur-struktur sel yang memiliki fungsi tertentu.
Sel sebagai penyusun mahluk hidup yang terjadi secara reproduksi; hal ini menunjukkan bahwa mahluk yang bersel banyak berasal dari zygote, kemudian terjadi pembelahan sel dan deferensiasi (reproduksi sel), maka terbentuklah mahluk yang kompleks.
Sel merupakan suatu kesatuan hereditas yang mengandung arti bahwa didalam sel (yaitu didalam nukleus) terdapat kromosom yang mengandung gen. Gen tersebut berfungsi mengatur penurunan sifat terhadap keturunannya. hidup
STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA
A.Dinding Sel
Dinding sel merupakan penutup terluar dari protoplasma yang bersifat agak kaku yang mengakibatkan bentuk sel tumbuhan tetap. Ada 3 macam dinding sel : D.S. Primer, Sekunder, dan Tersier. Pada D.S terdapat rongga-rongga yang disebut Noktah dan melalui noktah ini terjadi hubungan antara sel yang satu dengan sel yang lain oleh juluran-juluran protoplasma yang disebut plasmodesmata. Fungsi plasmodesmata : pertukaran zat , gas O2 dan CO2 antar sel. Dinding sel dibentuk oleh badan golgi (Aparatus golgi) yang merupakan komponen protoplasma.
B.Membran Plasma
Membran sel tebalnya 70 – 100 Å, sifatnya elastis, semi permeabel, dan terdiri dari 3 lapis (Lipoprotein, glukoprotein dan glukolipid). Membran plasma memiliki enzim ATP ase, RNA ase dan Alkalin fosfatase. Membran sel mempunyai permeabilitas : semipermeabel, selektif permeabel, impermeabel, dan dialisa, sehingga pada membran sel dapat terjadi Diffusi (penyebaran dari konsentrasi tinggi ke rendah), Osmose (lewatnya molekul air dari keadaan yang konsentrasi kelebihan air menuju ke konsentrasi kekurangan air melalui dinding semipermeabel), dan imbibisi (adanya molekul-molekul air pada ruang atau pori suatu membran sel.
C.Mitokondria
Mitokondria mempunyai dua dinding, yaitu dinding luar dan dinding dalam dan berisi cairan (matriks) yang mengandung berbagai jenis enzim untuk metabolisme. Fungsi mitokondria : oksidasi sel dan pembentukan ATP. Mitokondria tidak terdapat pada sel yang bersifat anaerobik. Pada sel tumbuhan jumlah mitokondria lebih sedikit, karena fungsi mitokondria diambil alih oleh butir plastida.
D.Lysosom
Lysosom merupakan benda kecil yang menghasilkan enzim. Enzim yang dihasilkan lysosom berfungsi : menghancurkan benda asing (pertahanan tubuh) dan mencernakan makanan dalam sel.
E.Aparatus Golgi (A.G.)
Aparatus golgi berfungsi : ekskresi sisa-sisa pembakaran dalam sel dan membentuk dinding sel. A.G. tidak terdapat pada sel yang bersifat anaerob.
F.Retikulum Endoplasmik (R.E.)
Pada R.E. menempel benda-benda kecil yang disebut Ribosoma. Ribosoma berfungsi mensintesis protein, yang polanya dibuat oleh DNA. Pola dari DNA diterjemahkan oleh RNA mesenger (RNA duta) yang kemudian dipasangkan di ribosama. t RNA mencari asam-amino untuk menyusun protein tsb dengan bantuan ATP dan Coenzim A. Kesalahan mRNA menterjemahkan pola dari DNA dapat menimbulkan mutasi.
G.Nukleus (Inti Sel)
Pada sel Prokaryotik inti sel tidak memiliki dinding inti. Materi yang terkandung dalam inti tesebar dalam Sitoplasma. Dalam nukleus terdapat benang-benang kromatin, dalam profase akan memendek dan menebal yang disebut kromosom. Kromosom mengandung bagian yang disebut lokus. Lokus mengandung pembawa sifat keturunan yang disebut Gen yang terdiri dari DNA. Di dalam nukleus terdapat anak inti (nukleolus) yang berfungsi membentuk RNA dan protein. Dinding nukleus bersifat semipermeabel dan mengandung pori-pori yang memungkinkan terjadinya hubungan dengan R.E. Fungsi nukleus : menentukan pembentukan protein, berperan menurunkan sifat keturunan dan pembelahan sel.
H.Butir Platida.
Butir plastida memiliki membran luar dan membran dalam, didalamnya terdapat cairan yang disebut matriks. Pada matriks terdapat benang-benang yang disebut lamella dan mengandung grana. Butir plastid berfungsi dalam proses fotosintesis dengan menggunakan energi matahari. Macam plastida : Leukoplast, Chloroplast (Klorofil, xantofil, dan karoten), Chromoplast
I.Centrosoma dengan Centriol : berfungsi dalam pembelahan sel, menarik kromatid dari bidang equator.
J.Vakuola :
Vakualoa terdapat di dalam sel memiliki dinding yang bersifat semipermeabel. Ukuran vakuola pada sel tumbuhan lebih besar daripada vakuola sel hewan, tetapi jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah vakuloa pada sel hewan. Sel-sel yang tidak mempunyai vakuola adalah : sel Bakteri, eritrosit, telur, dan sel embrio yang belum berkembang. Pada protozoa terdapat vakuola kontraktil yang berperan sebagai osmoregulasi (pemerataan senyawa kimia dalam tubuh supaya terjadi keseimbangan). Dalam vakuola berisi : Karbohidrat, lemak berupa fosfolipid, minyak yang tidak menguap, dan zat warna antosian yang berfungsi mewarnai mahkota bunga dan warnanya ditentukan oleh keadaan pH (pada pH asam (merah), netral (ungu), basa (biru), alkaloid (cofeine pada tanaman kopi, kinine pada tanaman kina, lycopersin pada tanaman tomat, papain pada tanaman pepaya, theobromin pada tanaman coklat, enzim-enzim pencerna lemak, protein, dan karbohidrat, minyak aetheris (pada kulit jeruk, kayu putih, rasa pedas pada lada), garam-garam organik (oksalat), zat penyamak (tanin). Fungsi vakuola : 1. memelihara tekanan osmotis dalam sel (karena terjadi pertukaran zat antara isi vakuola dengan sitoplasma), penyimpanan hasil sintesis berupa glikogen dan fenol, pada membran vakuola terdapat enzim yang mampu membentuk fosfolipid, dan mengadakan sirkulasi zat dalam sel. Isi vakuola bukan komponen protoplasma (bahan hidup), tetapi termasuk kedalam bahan mati. Vakuolanya sendiri merupakan komponen protoplasma / organel.

ditulis oleh Bp Sutrisno Pengampu Kuliah IAD dari Fak. Petrnakan UNDIP